
Akibat Demo Tolak UU TNI Berujung Ricuh di DPRD Karawang, Sejumlah Aset Milik Negara Rusak Parah
Pihak Sekretariat DPRD Karawang belum memunculkan angka nilai kerugian dari kerusakan gedung wakil rakyat ini paska kerusuhan aksi unjuk rasa (unras) penolakan UU TNI , Selasa sore hingga malam hari,pada 25 Maret 2025.
Belum ada laporan dari Bagian Rumah Tangga Setwan. Baru dihitung siang tadi (Rabu, 26 Maret 2025). Kami juga baru dibolehkan bersih-bersih dan dirubah-rubah (seperti puing-puing pecahan kaca maupun coretan di tembok),” ujar Sekretaris DPRD Karawang Dwi Susilo.
Untuk perbaikan, kata Dwi, akan mengajukan kebutuhan anggarannya di pergeseran kedua pada APBD 2025. Sedangkan material yang dirusak, Dwi merinci, kaca gedung sampai lantai 3 pecah, pos security hancur, AC hingga kamera CCTV dan pagar gerbang utama rusak, lampu taman, termasuk tembok yang dicoret-coret.
Di tempat terpisah, Direktur LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Cakra Hilman Tamimi yang mengadvokasi mahasiswa pengunjuk rasa mengatakan, kerusuhan yang terjadi seharusnya tidak sampai se-ekstrem itu.
Setahu kami, kalau pun rusuh tidak seperti yang terjadi malam itu. Di aksi itu memang ada kelompok anarki dari kawan-kawan sipil yang terlibat dalam aksi-aksi gerakan,ungkapnya, Rabu malam (26/3/2025).
Kendati Hilman tak memungkiri tidak tertutup kemungkinan ada penyusup yang masuk saat aksi unras, namun berdasarkan analisa pihaknya bahwa di setiap daerah yang menggelar aksi serupa selalu berakhir rusuh.
Ya itu tadi yang saya katakan, ada keterlibatan anarki. Walau dari sekitar 200-an orang yang menggelar unras di gedung DPRD Karawang mayoritas dari kawan-kawan mahasiswa. Tapi pihak kepolisian di sini juga menyatakan, perusuh bukan mahasiswa,” tandas Hilman (*)