Jaminan Kesehatan Masyarakat Tak Kunjung Menemukan Solusi
5/07/2024 11:40:00 AM
Dampak dari kebersihan lingkungan sekitar, seringkali menjadi faktor penunjang meningkatnya jumlah penyakit yang menyebar di dalam masyarakat, terutama Demam Berdarah (DBD)
Penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk terutama untuk daerah tropis dan sub tropis ini bukan hal yang baru lagi di Indonesia. (7/5/23).
Tercatat tahun 2024 terdapat 88.593 kasus DBD dan kematian DBD sebanyak 621 kematian. (Kemenkes.go.id)
Jika dilihat dari tahun sebelumnya, kasus DBD dari Januari sampai dengan April 2023 terdapat 28.579 kasus, artinya terdapat peningkatan yang sangat signifikan di tahun 2024 ini.
Di Karawang sendiri Kepala Bidang Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, pihaknya mencatat total 655 kasus DBD sejak Januari-April 2024 dan dua orang dinyatakan meninggal dunia. (DetikJabar, 25/04/2024)
Sedangkan di kutip dari iNews Jabar, 23/04/2024 tercatat awal Tahun 2024, sebanyak 489 pasien DBD dirawat di RSUD Subang, Jabar. Setiap bulannya, 100 lebih pasien DBD masuk ke RSUD Subang, Jabar.
Sedangkan jika dilihat dari data diatas tahun 2024 mengalami kenaikan cukup banyak hingga 4 kali lipat. Hal ini tentu menunjukkan belum adanya tindakan preventif dari pemerintah untuk menanggulangi jenis penularan penyakit ini.
Sedangkan kita hidup di sebuah daerah yang beriklim tropis yang tentunya menjadi salah satu faktor penyebab berkembangnya nyamuk jenis ini.
Namun persoalan di atas bukan berarti menjadi sebuah alasan, karena slogan mencegah lebih baik daripada mengobati bisa menjadi sesuatu yang harus dilakukan.
Lalu adakah solusi yang sesuai dengan Islam?
Umumnya nyamuk itu identik dengan kebersihan, sedangkan Islam jelas mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan.
Seperti dalam hadist, "Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi).
Selain itu, peran pemerintah dalam ketanggapan yang cepat dan tepat dibutuhkan dalam melakukan penanganan dan pencegahan dengan meningkatkan fasilitas kesehatan, sebagai upaya yang menonjol dalam mewujudkan upaya preventif.
Jika dalam sistem kapitalis kesehatan bisa dijadikan salah satu peluang untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Dan juga dapat mengakibatkan adanya perbedaan perlakuan yang didapat pada pelayanan karena lebih mengutamakan siapa yang berani memberikan lebih banyak keuntungan.
Maka beda halnya peran pemerintah pada sistem Islam yaitu dengan memberikan kesehatan gratis tanpa perlu adanya diskriminasi semuanya berhak mendapat pelayanan yang sama.
Pemerintah dalam sistem Islam sebagai pengurus rakyat memberikan pelayanan terbaik untuk mengatasi agar wabah ini cepat selesai.
Selain itu ada kesadaran individu untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan atas dorongan takwa.
Maka sudah seharusnya Indonesia kembali kepada aturan Islam dan itu solusi terbaik dari Sang Pencipta. Sehingga menjadi solusi untuk menjamin kesehatan masyarakat.
Wallahu’alam bishowab.
Oleh Jumaroh, S.E.
Jamaah Majelis Ta'lim Khoirunnisa Karawang